Kasunyatan
Kesejatian pada
hakikatnya adalah suatu kesatuan akan perpaduan tertentu. Apakah ada terang
tanpa gelap yang membedakan ronanya? Manakah ada kelemah lembutan tanpa
kebengisan? Dimanakah kemenangan tanpa didahului kekalahan? Akankah ada
kebesaran tanpa rasa berkecil diri?
Untuk memahami ini,
terlebih memahami-Nya, seseorang harus terlepas dari terali dhemen-sengit.
Terbebas dari dhemen-sengit berarti berani untuk terlepas dari segala
keberpihakan yang membelenggu. Terbebas dari dhemen-sengit berarti melihat
sesuatu tidak secara pandangan subyektif saja, melainkan dengan segala
kenetralan dan obyektivitas.
Coba jabarkan padaku,
bagaimana mungkin seseorang dapat menghayati gelap yang bercahaya atau angkara
murka yang berselimutkan kelembutan hati jika ia masih terjerumus dalam dhemen
akan terang bernyala atau sengit akan angkara murka?
Komentar
Posting Komentar